16
Apr
10

Hutan Lindung Sungai Wain

Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan lindung dengan luas 10.025 Ha yang dilalui sungai Wain yang panjangnya 18.300 m dan berair jernih dengan hutan bakau kanan-kirinya. Air dari sungai ini dimanfaatkan sebagai sumber air bersih bagi Perumahan Pertamina dan Kilang Minyak yang ada di Kota Balikpapan. Ada sebuah waduk penampungan air lokasinya berada di dalam hutan lindung yang juga areal pertamina, jadi hanya pengunjung dengan ijin khusus yang bisa masuk mengingat pertamina adalah obyek vital nasional, paling tidak ini data yang kemarin saya dapat ketika mengunjungi hutan lindung ini pada 10 Januari 2010. Saya tidak diijinkan masuk oleh petugas karena alasan tersebut.


Selain alasan sebagian kawasan hutan juga masuk dalam areal pertamina, hutan ini memang lebih digunakan sebagai kawasan konservasi bukan untuk tujuan wisata. Tujuan wisata pun hanya untuk wisata khusus dan ijinnya harus dipersiapkan terlebih dahulu di kantornya di KM 24 (kalau tidak salah). Pemerintah kota Balikpapan sendiri memasukkan hutan lindung sungai wain ini ke dalam zona A dalam pembagian zona pariwisata. Zona A terdiri dari kawasan Hutan Lindung Sungai Wain, Kawasan Taman Laut Kapal Karam Hang Tuah dan Pelabuhan Balikpapan. Kawasan Hutan Lindung Sungai Wain dominan sebagai kawasan ekowisata yang memiliki klasifikasi jenis aktifitas dan fasilitas yang terbatas, hal ini didasarkan pada pertimbangan :

1. Kawasan Hutan merupakan Kawasan Hutan Lindung yang perlu dijaga kelestarian dan kelanggengan ekosistemnya.
2. Kondisi Kawasan hutan lindung sudah sangat memperihatinkan akibat dari kebakaran hutan, perburuan binatang, penebangan liar, dan perambahan hutan.
3. Luas hutan primer semakin menyusut dan kurang dari separuh dari luas seluruhnya, sementara luas hutan terbakar dan dirambah semakin meluas setiap tahunnya
4. Kondisi hutan terbakar yang belum pulih seutuhnya

Untuk masuk ke hutan lindung kita harus dikawal petugas karena jalurnya tidak jelas dan banyak hewan buas. Menurut petugas yang saya temui (Pak Raswin) di dalam hutan masih ada hewan buas seperti buaya, beruang, ular, kera, dan juga orang utan. Setahunan yang lalu petugas tersebut pernah bercerita ada nenek-nenek yang dimakan buaya. Masih menurut petugas tadi, beberapa hewan buas sudah dipasang alat pelacak jadi ketika ada peneliti yang masuk ke dalam hutan bisa di pantau melalui radio agar tidak bertemu dengan hewan buas di jalur.

Kekhawatiran petugas selain karena banyaknya hewan buas yang masih ada di dalam kawasan hutan, juga karena banyak banyak pohon gaharu berkualitas di dalam hutan yang nilai ekonominya sangat tinggi. Bayangkan saja, 1 kg getah gaharu yang berkualitas tinggi bisa dihargai 20 juta rupiah. Jadi petugas juga khawatir akan ada pencurian pohon gaharu.

Tahun kemarin saya masih bisa membaca reportase pengunjung yang bisa masuk ke dalam hutan dengan mudah, bahkan foto-foto di sekitar kawasan danau penampung air, tapi untuk saat ini sepertinya sulit bagi pengunjung yang tidak memiliki ijin khusus. Tapi buat saya ini tidak masalah tidak bisa masuk ke dalam hutan dan foto-foto di danau penampung air karena IMHO eksotisme/keindahan hutan lindung ini masih kalau jauh dengan tempat lain di jawa, sumatra, dan sulawesi.


Masih menurut Pak Raswin, hutan ini juga menyimpan cerita gaib karena banyak yang tersesat ketika memasukinya dan menyimpan banyak misteri. Seperti yang pernah dialami Brigadir Trihartanto bersama 49 timnya, anggota Polresta Balikpapan ini pernah hilang dan tersesat di dalam hutan lindung ini. Sementara itu Setiabudi, Ketua Dewan Saka yang juga mengikuti perjalanan itu sempat menemukan hal gaib. Bersama 40 orang rekannya yang tersesat, Budi menemukan sebuah kaki yang menggantung-gantung di atas pohon. Ini pernah ditulis di kompas-tv.com.

SUMBER : http://amsiku.multiply.com/journal/item/74


12 Tanggapan to “Hutan Lindung Sungai Wain”


  1. April 16, 2010 pukul 9:43 pm

    Mari kita sama – sama melindungi hutan NUSANTARA kita….

  2. April 16, 2010 pukul 9:47 pm

    wah jd sangat banyak sekali taman hutan di indonesia..
    semangat untuk melindungi…hutan -hutan indonesia…

  3. April 16, 2010 pukul 9:57 pm

    bener y..hutan kita harus di lindungi…biar hutan keindahan hutan kita dapat di rasakan anak cucu kita ….ok

  4. April 17, 2010 pukul 1:23 am

    Hutan bagi sebagian kelompok dapat dikatakan bagian dari tradisi, turun temurun dari nenek moyang mereka. Jika hutan dibiarkan rusak maka tradisi mereka akan rusak. Kita harus bertindak agar hutan dapat kita rasakan manfaatnya untuk masa depan.

  5. April 17, 2010 pukul 1:23 am

    hutan lindung adalah salah satu upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global. program ini sebaiknya diikuti oleh daerah lain yang memiliki hutan kritis.

  6. April 17, 2010 pukul 1:57 am

    sesuatu yang menjadi sumber kehidupan harus dipelihara bukan dari setiap pihak yg peduli terhadap keindahan tetapi dari setiap individu.

  7. April 17, 2010 pukul 2:00 am

    ayo terus kita jaga kelangsungan keseimbangan kehidupan di bumi kta ini…..

  8. April 17, 2010 pukul 3:18 am

    hutan adalah sumber kehidupan bagi makhluk yg hidup di dalamnya maka bila kita melestarikan hutan, maka kita turut andil dalam menjaga keseimbangan ekosistem :

  9. 9 Stan
    April 17, 2010 pukul 8:14 am

    Kalau teman-teman ingin membantu melestarikan Hutan Lindung Sungai Wain, ada sesuatu yang cukup mudah dilakukan:
    Ancaman utama bagi Hutan Lindung adalah perencanana pembangungan Jembatan Pulau Balang dan Jalan Penghubungnannya melalui perbatasan barat Hutan Lindung dan pesisir Teluk Balikpapan. Ada opsi alternatif (Jembatan Tanjung Batu – Gunung Seteleng) yang ramah lingkungan sambil juga lebih ekonomis, tetapi pemerintah provinsi tetap ingin membangun Jembatan Pulau Balang. Kalau ini terjadi, Hutan Lindung tidak bisa dilestarikan lagi. Informasi yang lebih lengkap bisa dapat disini: http://news.mongabay.com/2010/0103-hance_pulau.html
    Baiklah pemerintah dikasih tahu bahwa ada banyak ornang yang ingin melestarikan Hutan Lindung Sungai wain dan Teluk Balikpapan. Tolong tulis kepada pemprov dan pemkot bahwa Anda lebih senang dengan opsi Jembatan Tg. Batu – G. Seteleng yang tidak akan mengancam lingkungan hidup.
    Kontakt pemerintah provinsi: http://www.kaltimprov.go.id/kaltim.php?page=kontak
    Buku tamu pemerintah kota Balikpapan: http://kumkm.balikpapan.go.id
    Kalau banyak orang bersuara, baru akan didengar!

  10. April 17, 2010 pukul 8:23 am

    maka dari itu kita harus menjaga kelestarian lingkungan di bumi yang kita pijak..manusia yang merusak maka manusia juga yang harus bertanggung jawab..so let’s go green

  11. April 17, 2010 pukul 10:45 am

    @Amir : Gw setuju, Hutan adalah salah satu simbol tradisi yang perlu dilestarikan…

  12. 12 ciptani
    April 17, 2010 pukul 9:22 pm

    go green,,,,
    start from simple thing… 🙂


Tinggalkan Balasan ke jerichielimendrofa Batalkan balasan


schedule

April 2010
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
2627282930  
var _gaq = _gaq || []; _gaq.push(['_setAccount', 'UA-16508238-1']); _gaq.push(['_setDomainName', '.wordpress.com']); _gaq.push(['_trackPageview']); (function() { var ga = document.createElement('script'); ga.type = 'text/javascript'; ga.async = true; ga.src = ('https:' == document.location.protocol ? 'https://ssl' : 'http://www') + '.google-analytics.com/ga.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0]; s.parentNode.insertBefore(ga, s); })();